Sudah Resmi Dijual, Bagaimana Gesits Mengolah Limbah Baterai Bekasnya?
Beritatrekini99- Motor listrik buatan anak bangsa, Gesits telah resmi dijual di gelaran Telkomsel Indonesia International Motor Show (IIMS) 2019. Harga untuk motor ramah lingkungan kerja sama antara PT Gesits Technologies Indo (GTI) dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya ini terbilang cukup mahal, yaitu Rp 24,95 juta off the road.
Sejatinya, permasalahan kendaraan listrik yang beredar di Indonesia, bahkan dunia, selain infrastruktur adalah pengolahan limbah baterai. Lalu, bagaimana dengan Gesits?
Dijelaskan Harun Sjech, CEO PT GTI, untuk pengolahan limbah baterai Gesits sendiri, pihaknya sudah bekerja sama dengan LG Chem.
“Mereka akan mengelola baterai bekas dari Gesits. Tapi, baterai bekas Gesits ini bisa dimanfaatkan untuk energi lain,” jelas Harun di booth Gesits IIMS, JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Lanjut Harun, selain dengan LG Chem, pihaknya juga akan bekerja sama dengan berbagai universitas untuk mengolah baterai bekas Gesits ini. Meskipun begitu, pihaknya tetap mengklaim, umur baterai Gesits memiliki masa pakai yang cukup lama.
“Baterai ini masih bisa dimanfaatkan untuk sistem energi surya, karena tidak benar-benar habis. umur pertama untuk motor listrik, dan kedua untuk keperluan lain, jadi bisa sampai 10 tahun pemakaian,” pungkas Harun.
Selanjutnya
Sebagai informasi, Gesits mengadopsi permanent magnet synchronous motor 2kW rated, 5kW peak. Tenaga puncaknya 5kW atau 7,5 Tk pada 3.600 rpm, dan torsi maksimal 30 Nm pada 0-2.125 rpm.
Akselerasi 0 sampai 50 km per jam diklaim membutuhkan waktu 5 detik, sedangkan kecepatan puncak mencapai 70 km/jam. Jarak tempuh single battery mencapai 50 kilometer, dan dual battery mencapai 100 kilometer.
Sistem pendinginan Gesits menggunakan pendingin udara. Belt penggeraknya menggunakan gates poly chain GT carbon belt.